Minggu, 01 November 2015

Subsidi Listrik Dicabut, DPR Akan Panggil Menteri ESDM

Minggu, 1 November 2015 | 17:19 WIB
KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah S Ilustrasi pembangkit listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VII DPR RI berencana memanggil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said usai masa reses.

Pemanggilan tersebut terkait rencana pencabutan subsidi listrik bagi pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA.

"Kita akan panggil Dirut PLN (Sofyan Basyir) dan Menteri ESDM nanti usai masa reses," ujar Anggota Komisi VII DPR RI Ramson Siagian diacara diskusi Energi Kita di Jakarta, Minggu (1/11/2015).

Pemanggilan tersebut, ucap dia, bertujuan untuk memintai keterangan atas rencana pencabutan subsidi listrik 450 VA dan 900 VA.

Selain itu, Komisi VII juga akan menanyakan pertanggungjawaban subsidi listrik tahun 2015.

Pada tahun ini kata Ramson, Komisi VII sebenarnya sepakat anggaran subsidi listrik Rp 66,15 triliun namun ternyata pemerintah dan PLN melaporkan ada penghematan subsidi listrik sebesar Rp 30 triliun.

Ramson menduga karena penghematan itu tarif listrik menjadi naik.

"Kita akan minta penjelasan mengapa ada penghematan Rp 30 triliun, apakah ini karena kenaikkan tarif listrik atau bagaimana," kata Ramson.

Selain itu Komisi VII juga akan meminta pemerintah untuk tak mengulangi apa yang dilakukan pada anggaran subsidi listrik tahun 2015 nanti.

DPR kata dia tak ingin pemerintah melakukan penghematan subsidi listrik tapi mengorbankan masyakarat dengan menaikan tarif listrik.

Sebelumnya, Kementerian ESDM berencana mencabut subsidi tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga berdaya 450 VA dan 900 VA. Rencananya, kebijakan itu akan dilakukan pada 1 Januari 2016. Selama ini pelanggan 450 VA dikenaikan tarif listrik Rp 400 per kWh dan 900 VA sebesar Rp 600 per kWh.

Sementara itu, tarif keekonomian atau nonsusidi pelanggan 1.300 VA yang akan diberlakukan pada pelanggan 450 dan 900 VA, mencapai Rp 1.352 per kWh. Dengan demikian, ada kenaikan 238 persen bagi pelanggan 450 VA dan 125 persen untuk pelanggan 900 VA.
Penulis : Yoga Sukmana
Editor : Erlangga Djumena
Sumber:http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/01/171900826/Subsidi.Listrik.Dicabut.DPR.Akan.Panggil.Menteri.ESDM?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp(pukul 20:53)

Catat, Desa-desa Wisata Baru di Semarang

Minggu, 1 November 2015
Minggu, 1 November 2015
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Banyaknya penyelenggaraan acara festival seni, budaya, dan kuliner mulai menghidupkan kawasan Kota Lama di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/9/2015). Upaya meramaikan kawasan Kota Lama yang telah dilakukan banyak komunitas ini mulai banyak menarik investor.


SEMARANG, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang akan segera mengembangkan desa-desa wisata baru, menyusul tiga desa wisata yang selama ini sudah dikembangkan.
"Saat ini, sudah ada tiga desa wisata di Kota Semarang, yakni Desa Kandri, Desa Nongkosawit, dan Desa Wonolopo," kata Kepala Disbudpar Kota Semarang Masdiana Safitri di Semarang, Jumat (30/10/2015).
Ketiga desa wisata itu, yakni Desa Kandri dan Desa Nongkosawit berada di Kecamatan Gunungpati, sementara Desa Wonolopo terletak di Kecamatan Mijen dengan berbagai potensi yang dimilikinya.
Desa-desa wisata itu, kata dia, memiliki potensi wisata tersendiri yang dikembangkan, seperti Desa Kandri yang memiliki Goa Kreo, kemudian Desa Nongkosawit yang terkenal dengan buah duriannya.
Masdiana menjelaskan pihaknya sudah melakukan pemetaan di seluruh wilayah untuk menggali potensi wisata yang bisa dikembangkan, sebagaimana tiga desa sudah dicanangkan sebagai desa wisata.
"Rencananya, kami akan mengembangkan desa-desa wisata baru di Kota Semarang. Pemetaan potensi wisata sudah kami lakukan dan ada beberapa desa yang siap untuk dikembangkan sebagai pariwisata," katanya.
Ia menyebutkan wilayah-wilayah yang akan dikembangkan sebagai desa wisata, antara lain Desa Bubakan di Kecamatan Mijen sebagai wisata jamu, kemudian di Kecamatan Banyumanik dan Semarang Barat.
Untuk Desa Bubakan yang rencananya dikembangkan sebagai desa wisata, kata dia, wisatawan akan dimanjakan dengan wisata jamu atau obat-obatan herbal, sekaligus menikmati suasana pertanian yang asri.
"Potensi wisata di Kota Semarang ini sebenarnya banyak sekali. Makanya, kami terus berupaya mengembangkan desa-desa wisata dengan potensi lokal yang dimiliki suatu daerah," katanya.
Dengan konsep desa wisata, kata dia, pengembangan pariwisata di suatu daerah bisa dikelola dan dikembangkan secara optimal oleh pemerintah daerah didukung peran aktif masyarakat sekitar.
"Kalau kampung-kampung wisata, Kota Semarang ini sudah punya beberapa. Namun, desa wisata memang lebih lengkap sarana-prasarana dan fasilitasnya dibandingkan kampung wisata," katanya.
Editor : Ni Luh Made Pertiwi F
Sumber: Antara
 Sumber:http://travel.kompas.com/read/2015/11/01/180100027/Catat.Desa-desa.Wisata.Baru.di.Semarang?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp(pukul 20:57)

Sering Cegukan, Gejala Apa?

Minggu, 1 November 2015 | 17:00 WIB
Shutterstock Ilustrasi

KOMPAS.com - Cegukan adalah hal yang biasa kita alami, biasanya terjadi karena kita makan terlalu cepat atau konsumsi alkohol. Tetapi, ada kalanya cegukan bisa jadi pertanda adanya penyakit tertentu.

Cegukan yang perlu diwaspadai adalah yang disertai dengan gejala lain, misalnya demam, nyeri, atau sesak napas. Kondisi ini bisa jadi merupakan gejala:

- Asam refluks
Kembung dan heartburn (rasa panas di dada) bisa mengiritasi diafragma. Gangguan pencernaan ini juga menjadi penyebab utama cegukan yang tidak mau reda. Kabar baiknya, jika gangguan asam refluks itu hilang, cegukan pun ikut hilang.

- Gangguan saraf
Penyebab lainnya adalah spastik diafragma yang terkait dengan kerusakan saraf vagus. Kondisi ini juga sebenarnya bersifat sementara. Pada dasarnya semua yang mengganggu saraf di sekitar leher, tenggorokan, dada, dan perut, bisa menyebabkan cegukan.

- Gejala stroke
Hal serius lain penyebab cegukan adalah gejala akan terjadi stroke, terutama pada wanita. Selain cegukan biasanya juga diikuti dengan rasa nyeri pada dada, kebas, atau pandangan agak kabur. Tetapi saat cegukan semakin parah biasanya kita tidak menyadari tanda lainnya.

- Gangguan fungsi ginjal
Ada banyak tanda yang menunjukkan ginjal kita bermasalah. Tapi jiga fungsi ginjal menurun secara perlahan, produk sisa yang dihasilkan organ akan menumpuk di tubuh. Hal ini membuat diafragma dan saraf vagus terganggu sehingga memicu cegukan.

Waspadai jika cegukan itu diikuti dengan rasa haus berat, perubahaan warna kukit, atau otot berkedut. Segera periksakan ke dokter.

- Hamil
Meski tidak ada penjelasan ilmiah mengenai hal ini tapi ada sebagian wanita yang mengetahui dirinya hamil karena sering cegukan. Perubahan hormonal atau perubahan level stres yang memicu kecemasan juga bisa menyebabkan cegukan. 
Editor : Lusia Kus Anna
Sumber: Prevention.com
 Sumber:http://health.kompas.com/read/2015/11/01/170000023/Sering.Cegukan.Gejala.Apa.(pukul 21:03)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar